
International Conference on Social Science and Humanities Approach to Religious Studies (ICSHAIS) berlangsung 23–25 Oktober 2020 secara daring. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama antara IAIN Sultan Amai Gorontalo dengan STAI DDI Kota Makassar. Acara bergengsi ini dibuka oleh Ketua STAI DDI Kota Makassar Gurutta Alwi Nawawi (23/10)
Hadir pula para narasumber dari luar negeri yaitu Prof. Antonio J Balloni dari University of Campinas Brasil dan Prof. Onder Kutlu dari Turkey. Walau hanya lewat zoom para narasumber dan peserta konferensi sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Lima belas dosen dan 2 mahasiswa IAIN Gorontalo menjadi narasumber dalam ajang bergengsi tersebut.
Tema besar ICSHAIS adalah Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam, Islam and local wisdom di era pandemic. Selama tiga hari dibahas 150 artikel yang lolos seleksi dari 300 artikel terdaftar. Lima belas dosen terpilih sebagai narasumber di antaranya adalah Dr. Muh. Rusli, Dr. Mustaqimah, Dr. Kamaruddin, Dr. Khairul Asfar, Basri, Azwar Khairul, Ahmad Khairul Fata, dan mahasiswa adalah Abdurrahim dari jurusan IQT
Dalam sambutannya, Ketua STAI DDI berharap agar pendidikan Islam dapat mengantisipasi era disrupsi dengan baik. ”Pendidikan Islam harus dapat beradaptasi untuk masuk ke dalam paradigma baru,” pesan gurutta. Pendidikan Islam juga harus mengambil peran strategis untuk menangkal hoaks, fitnah, dan namimah. ”Jumlah lembaga pendidikan Islam yang besar, sangat potensial untuk mengambil peran tersebut,” tuturnya.
Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo dalam sambutannya mengemukakan bahwa ini adalah bentuk kolaborasi di antara dua perguruan tinggi. Selanjutnya pada kesempatan-kesempatan mendatang akan dilaksanakan kegiatan untuk saling memperkuat Tridharma di kedua perguruan tinggi. Rektor IAIN Gorontalo juga sangat mengapresiasi dosen dan mahasiswa yang terlibat sebagai narasumber pada kegiatan tersebut. Keterlibatan dosen dan mahasiswa sebagai pembicara pada forum ilmiah internasional merupakan salah satu program unggulan guna mewujudkan IAIN Gorontalo yang akan bertransformasi menuju UIN.
”Semoga prestasi para dosen dan mahasiswa ini menginspirasi kalangan civitas academica lainnya, sehingga ke depan semakin banyak dosen dan mahasiswa yang terlibat sebagai pembicara di forum-forum ilmiah internasional,” harap Dr. H. Lahaji, M.Ag.